Jumat, 30 Mei 2008

FEROMON dan miripnya JODOH

ini q kutip dari http://dokterqyu.multiply.com/, ne q dapet pas lagi brows nyari info tentang parfum2 lembut, heheheheh, moga ada gunane, n buat yang mosting thanks bgt.

for everyone
Pernah dengar khan katanya kalo 2 orang berjodoh wajahnya mirip?? Atau ketika melihat suami-istri...sering kita berkomentar “MIRIP YAH” atau paling nggak “MIRIP, TAPI JELASNYA MIRIP DI BAGIAN MANA YA AGAK SUSAH DIDEFINISIKAN....”

Juga pasti pernah tau kalo ada dua orang cewek atau lebih yang ‘dekat’ (secara fisik= 1 rumah atau dekat secara psikis) juga bisa mempunyai siklus haid yang berdekatan.

Ini semua karena FEROMON!!




Whats??? Apaan tuuuuh?
Pertama tau tentang feromon dari seorang dosen yang juga seorang profesor ahli andrologi (sekarang dah jadi rektor UNDIP). Kita yang masih hijau (semester 1 bo’) tercengang-cengang begitu tau bahwa zat kimia ini memiliki sifat yang unik....

Kata feromon (pheromone) asalnya dari bahasa Yunani yaitu phero “pembawa” dan mone “sensasi”. Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Pada hewan, ia bisa mengenali pasangan atau anaknya dari mencium bau feromon.

Nah...Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, wajah (pada telinga, hidung, dan mulut), kulit, dan kemaluan dan akan aktif apabila yang bersangkutan telah cukup umur (baligh). Sifat dari senyawa feromon sendiri adalah tidak dapat dilihat oleh mata, volatil (mudah menguap), tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat bertahan dalam pakaian yang kita gunakan. Menurut para peneliti dan psikolog, senyawa feromon dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh terutama otak kecil manusia dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan pada sesama manusia, baik itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok. Wuiddih, ternyata CINTA punya TEORI !!!

*agnes kudu ganti lagunya jadi cinta ini butuh logika*


Cara Kerja Feromon
Senyawa feromon dapat menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja layaknya inisiator/pemicu dalam reaksi-reaksi kimia. Prosesnya adalah ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon yang kasat mata dan volatil, akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif yaitu vomeronasalorgan (VNO) yaitu organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada indera penciuman. Organ VNO ini terhubung dengan hipotalamus pada bagian tengah otak melalui jaringan-jaringan syaraf.

Setiap feromon berhembus dari tubuh, maka senyawa ini akan tercium oleh VNO dan selanjutnya sinyal ini akan diteruskan ke hipotalamus (yang mengatur emosi manusia) agar memberikan respon/tanggapan. Tanpa perlu menunggu lama hanya setiap sepersepuluh ribu detik, maka akan ada respon dari otak melalui perubahan psikologis tubuh manusia baik itu perubahan pada detak jantung (berdetak lebih kencang), pernafasan (beraturan atau tidak), temperatur tubuh (panas dingin), nafsu, peningkatan pada kalenjar hormon baik itu kalenjar keringat, dan kerja dari produksi hormon testoteron (pada laki-laki) atau hormon esterogen (pada wanita). Inilah mengapa bagi wanita yang tinggal serumah atau dekat secara psikis bisa saling menyesuaikan siklus haidnya.

Ga heran kenapa akhirnya ahmad dhani bikin lagu “ketika ada kamu jantungku jadi kayak bedug...” *heeey, lagunya gitu bukan yah? Kikikiki ^o^

Nah....logis donk kalo dalam Islam juga memerintahkan untuk berghawdul bashar (menundukkan pandangan) dan tidak berkhalwat.

Dan tahukah kalian jika parfum yang digunakan seorang wanita akan membuat feromon bekerja lebih maksimal....? so...logis juga ketika Islam melarang wanita keluar rumah dgn memakai parfum yang baunya akan tercium oleh laki-laki yang bukan muhrimnya..

Dosen saya mengatakan ada teori tambahan untuk feromon ini dimana senyawa kimia (yg bentuk pastinya belum diketahui, seperti gelombang atau sinyal) dapat melakukan KOMUNIKASI ANTAR SEL. Bahkan komunikasi antar sel manusia satu dgn lainnya. Dengan teori yang belum dapat dibuktikan secara ilmiah, komunikasi antar sel inilah yang akhirnya bisa mempengaruhi sifat sel. Termasuk saling menyesuaikan bentuk wajah, sifat dan perilaku.


“Jika kamu ingin melihat sifat seseorang, lihatlah dengan siapa dia berteman”

Ga aneh setiap manusia cenderung memilih (atau sadar-tidak sadar) teman yang mempunyai kesamaan dalam dirinya. Kesamaan apapun itu, baik cara pandang, hobi, karakter...

Ada yang ngebentuk geng karena sehobi ngeband atau punya karakter yang sama. Misalnya geng anak rocker... atau perkumpulan cewek gila ariel (fans nya ariel geto...). dengan siapa akhirnya seseorang memilih teman sesuai dengan hal terbesar yang mempengaruhinya.

Sebaik-baiknya ukhuwah (persaudaraan) adalah yang diikatkan oleh keimanan,Al-ukhuwah Al-Islamiyah



Begitu juga mengapa ketika memilih pasangan kita mencari persamaan yang ada. Dan persamaan yang dicari adalah hal yang paling PRINSIPIL dalam hidupnya. Jika ada perbedaan, maka perbedaan itulah yang berfungsi sebagai hal yang dapat saling melengkapi.


Faktor Senyawa Kimia Lain
Pada dasarnya proses pemberian respon dari hipotalamus untuk melakukan perubahan psikologis emosi saat berdekatan dengan orang yang dikasihi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Disini setelah senyawa feromon bertindak sebagai inisiator, maka selanjutnya hipotalamus akan merangsang pembentukan senyawa kimia lain yaitu senyawa phenyletilamine (PEA), dopamine, nenopinephrine, senyawa endropin, dan senyawa oksitosin. Senyawa-senyawa inipun akan bertindak sesuai fungsinya masing-masing. Senyawa PEA, dopamine, dan nenopinephrine memberikan respon tersipu-sipu atau malu ketika berpandangan dengan orang yang dicintai. Senyawa Endropin akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Sedangkan senyawa oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu rukun dan mesra diantara keduanya.

Selanjutnya efek dari senyawa feromon dan senyawa-senyawa kimia lain terhadap tubuh manusia dapatlah disamakan dengan efek narkoba. Senyawa-senyawa ini akan membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin. Perasaan jatuh cinta ini selang beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini disebabkan produksi senyawa tersebut tidak berlangsung terus menerus, kemampuan tubuh menghasilkan senyawa itu mulai berkurang setelah dua sampai empat tahun. Akibatnya, rasa tertarik pada seseorang pun mulai meluntur, terutama ketika tubuh tidak lagi memenuhi kebutuhan PEA. Pada saat rasa ketertarikan itu kian meluntur, maka otak akan tetap berusaha untuk memproduksi senyawa oksitosin selama kedua pasangan berusaha untuk saling menyayangi dan setia.

Kucoba untuk setia
Kecantikan/ketampanan akan sangat mudah menginisiasi hipothalamus untuk mengeluarkan hormon yg pada akhirnya akan menimbulkan sensasi-sensasi diatas karena reseptor pada retina juga akan meneruskan ke otak bagian belakang kemudian ke hipothalamus.

Kekayaan dan kenyataan bahwa seseorang dari keturunan yang baik akan menginisiasi otak yang berpikir logis (mungkin sedikit matre, hehe) untuk memilih orang tersebut sebagai pasangan.

Dan semua rangsangan (apa yang dilihat, dirasakan, dan dipikirkan) akan masuk ke hipothalamus untuk kemudian memunculkan rasa cinta. Namun...seperti yang diungkapkan diatas rasa cinta yang berawal dari hal-hal ini akan cepat menghilang.....

Bagaimana cara oksitosin dapat terinisiasi dan kemudian menimbulkan rasa sayang dan saling setia???

Cara kerja oksitosin seperti sewaktu seorang ibu menyusui bayinya. Oksitosin akan terinisiasi ketika sang ibu memandangi dan mendekap bayinya. Rasa cinta seorang ibu adalah karunia yang Allah berikan untuk semua ibu. Sehingga memang logis ketika dikatakan bahwa CINTA SEJATI datangnya dari Allah. Ketika kita mencintai seseorang karena Allah, maka Allah juga akan menganugerahi CINTA YANG BESAR kepada insan yang saling mencinta itu. Rasa cinta dan setia ini tidak se-fana cinta yang timbul hanya karena alasan fisik semata....

“dan pilihlah pasanganmu yang baik agamanya” (di copy dari http://dokterqyu.multiply.com/journal/item/123)

1 komentar: